Tentunya semua orang sudah mengenal buah satu ini. Buah ini sering diberikan ibu-ibu kepada keluarganya sebagai bahan makanan. Minuman ataupun sebagai obat ringan tradisional. Selain rasanya yang menyegarkan, jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai obat. Buah yang bernama latin Citrus Aurantifolia Swingle ini merupakan perdu dengan banyak cabang.
Buahnya mengandung banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan,lisin), minyak atsiri (sitral, limonene, felandren, lemin kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nnildehid), dammar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B1 dan C.
Rasa asam pada jeruk nipis dapat membantu membersihkan nikotin pada gigi dan mulut perokok. Dari berbagai kandungan minyak dan zat di dalamnya, jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan dan radang hidung.
Namun belakangan, dari beberapa penelitian terakhir menunjukan jeruk nipis juga mempunyai manfaat mencegah kambuhnya batu ginjal. Khususnya batu ginjal kalsium idiopatik. Menurut laporan tersebut, mengkonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal (hal ini juga diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, Prof. Dr. Mochammmad Sja’bani)
Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat pada jeruk nipis local 10 kali lebih besar disbanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau 6 kali pada kandungan jeruk manis. Kandungan sitratnya sendiri mencapai 55.6gram per kilogram.
Pada umumnya asam sitrat dalamair kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Makapemberian jeruk nipis pada saat malam dan dini hari akan lebih bagus dan bekerja baik. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi setelah makan malam, dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air.
Buahnya mengandung banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan,lisin), minyak atsiri (sitral, limonene, felandren, lemin kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nnildehid), dammar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B1 dan C.
Rasa asam pada jeruk nipis dapat membantu membersihkan nikotin pada gigi dan mulut perokok. Dari berbagai kandungan minyak dan zat di dalamnya, jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan dan radang hidung.
Namun belakangan, dari beberapa penelitian terakhir menunjukan jeruk nipis juga mempunyai manfaat mencegah kambuhnya batu ginjal. Khususnya batu ginjal kalsium idiopatik. Menurut laporan tersebut, mengkonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal (hal ini juga diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, Prof. Dr. Mochammmad Sja’bani)
Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat pada jeruk nipis local 10 kali lebih besar disbanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau 6 kali pada kandungan jeruk manis. Kandungan sitratnya sendiri mencapai 55.6gram per kilogram.
Pada umumnya asam sitrat dalamair kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Makapemberian jeruk nipis pada saat malam dan dini hari akan lebih bagus dan bekerja baik. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi setelah makan malam, dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air.