Dari segi gastronomic ataupun organoleptik, rasa, aroma dan penampilan jamur kuping memang kurang menarik. Jika disajikan dalam bentuk makananpun, rupanya kurang menggugah selera. Namun siapa yang tidak tahu jika jamur ini dapat berfungsi sebagai obat dan penawar racun.
Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Bahkan lendir jamur kuping dapat menetralkan dan menonaktifkan kolestrol. Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan dan warnanya. Kandungan nutrisi jamur kuping terdiriatas kadar air (89.1), protein (4.2), lemak (8.3), karbohidrat total (82.8), serat (19.8), abu (4.7), dan nilai energi 351.
Jamur kuping yang mempunyai tubuh buah kecil, sering disebut jamur kuping tikus. Digemari konsumen karena warnanya lebih muda dan rasanya lebih gurih. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar, biasa jamur kuping gajah. Rasanya sedikit kenyal dan alot, sehingga kurang disenangi karena harus dipotong kecil-kecil terlebih dahulu.
Jamur kuping selain untuk makanan juga kerapdigunakan untuk pengobatan, seperti mengurangi panas dalam dan mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Lendir yang dikeluarkan saat jamur kuping dipanaskan berguna untuk menetralkan atau penangkal racun, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bahakan sampai racun dalam bentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan china, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun.
Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping efektif untuk menghambat pertumbuhan carcinoma dan sareoma (kanker) sampai 80-90%. Ia juga berfungsi untuk menghambat penggumpalan darah. Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit salah satunya adalah darah tinggi atau pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah.